Posts

sejarah hari pahlawan

Sejarah dan Makna Hari Pahlawan 10 November yang Perlu diketahui! Eratekno.com  – Bangsa Indonesia mengenal tanggal 10 November sebagai  Hari Pahlawan . Namun mungkin banyak yang belum tahu kenapa pada tanggal 10 November di tetapkam sebagai Hari Pahlawan. Tanggal  10 November 2017  bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Momentum perayaan ini tentaunya bukan hanya sekedar hadiah, melainkan untuk mengenang jasa para Pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa mereka di hari Pahlawan 10 November ini. Sejarah  Singkat Pertempuran 10 November 1945 Surabaya Yang melatarbelakangi tanggal 10 November di peringati sebagai Hari Pahlawan adalah peristiwa pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya antara Arek-arek Suroboyo dengan pasukan NICA yang di boncengi Belanda. Latar belakang terjadinya peperangan ini adalah karena adanya insiden ho

perobekan bendera belanda di surabaya

Image
Perjuangan Arek-Arek Surabaya Merobek Bendera Belanda Jumat 10 November 2017 13:35 WIB Red: Karta Raharja Ucu 0 0   Para pemuda di Surabaya menyerbu Hotel Yamato tempat Belanda mengibarkan benderanya Foto: ARNI REPUBLIKA.CO.ID, Oleh:  Ronggo Astungkoro , wartawan  Republika.co.id Hampir dua bulan sebelum tentara sekutu membombardir tanah Surabaya melalui udara, laut, dan darat, pada 10 November 1945, arek-arek Surabaya sudah mulai curiga adanya upaya Belanda untuk kembali menjajah Indonesia. Mereka mulai menaruh curiga ketika pihak Belanda mengibarkan bendera triwarnanya di Hotel Oranje. Sejarawan dari Universitas Negeri Surabaya Aminuddin Kasdi mengatakan, ketika itu, bangsa ini bersikap netral terhadap Inggris. Tetapi, yang kemudian menjadi masalah adalah kedatangan Inggris ke Indonesia kala itu diboncengi oleh Netherlands-Indies Civil Administration (NICA). "Sebab, Belanda sejak sebelum perang dunia kedua sudah mengatakan, '

bangunan peninggalan belanda

Image
10 Bangunan Tua Ini Bukti Surabaya Punya Warisan Sejarah yang Epik Mana yang sudah kamu kunjungi? Instagram.com/ach_muchlison  Community Writer Habibah Sofi  Share to Facebook    Share to Twitter Bagi kamu penyuka wisata kota tua, pasti rasanya selalu akan haus untuk menikmati beragam keindahan dan kemegahan bangunan-bangunan tua dari masa lampau. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sejarah tentu memiliki banyak peninggalan-peninggalan sejarah yang sudah seharusnya dilestarikan. Surabaya sebagai kota pahlawan nyatanya juga banyak memiliki warisan bangunan-bangunan tua yang epik dan menarik. Bangunan yang megah, arsitektur bergaya Eropa, Tionghoa, maupun Timur Tengah, serta nilai sejarah yang tinggi menjadi bukti bahwa Surabaya punya banyak warisan kota yang epik. Hal ini tentu sangat disayangkan untuk dilewatkan bagi siapapun. Pecinta spot foto yang  instagramable  juga pasti tertarik untuk berkunjung atau bahkan telah sangat hafal dengan lokasi-lokas

semangat bung tomo

Image
Bung Tomo dan Kisah Heroiknya Saat Membakar Semangat Arek-Arek Suroboyo   Adi Nugroho   2 tahun lalu  |  Tips Pasca Proklamasi Kemerdekaan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda belum mau mengakui kedaulatan Indonesia. Bagi mereka, negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke masih milik mereka yang sah dan tidak bisa diganggu gugat. Akhirnya Belanda dan Inggris datang lagi ke Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan. Mengetahui hal ini, masyarakat Indonesia tidak terima. Perjuangan yang dilakukan dengan mati-matian kok diminta begitu saja. Akhirnya muncullah kelompok-kelompok pemberontak yang salah satunya diketuai oleh Bung Tomo. Berikut kisah Bung Tomo dan kisah heroiknya sehingga mampu membakar semangat arek-arek Suroboyo dalam berperang. Pengibaran Bendera Merah Putih di Seluruh Indonesia Pada tanggal 31 Agustus 1945, pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Bung Karno memberikan sebuah maklumat untuk mengibarkan bendera M

pertempuran 10 november

Pertempuran Surabaya adalah salah satu pertempuran terbesar yang terjadi pasca kemerdekaan Republik Indonesia. Pertempuran antara pasukan Indonesia melawan pasukan sekutu, tidak lepas kaitannya dengan peristiwa yang mendahuluinya, yaitu perebutan kekuasaan dan senjata tentara Jepang. Perebutan senjata telah dimulai sejak tanggal 2 September 1945. Pada akhirnya perebutan senjata ini membangkitkan suatu pergolakan, yang berubah menjadi situasi revolusi yang menegangkan. Kedatangan Sekutu di Surabaya Pasca proklamasi kemerdekaan, para pemuda Surabaya berhasil memperoleh senjata dari tentara Jepang. Selain itu, gerakan pemuda juga diorganisir sedemikian rupa, sehingga mereka siap menghadapi berbagai ancaman yang datang dari mana pun. Pada tanggal 25 Oktober 1945, Brigade 49 dari Divisi 23 Sekutu yang berkekuatan sekitar 5.000 tentara mendarat di Surabaya di bawah pimpinan Brigadir Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Setibanya di Surabaya, mereka segera masuk ke dalam kota dan mendiri

sejarah taman bungkul

Image
Belum banyak yang tahu taman yang diresmikan revitalisasinya tanggal 21 Maret 2007 itu mempunyai sejarah legendaris di kota ini. Area seluas 900 meter persegi yang dibangun dengan dana sekitar 1,2 Milyar berasal dari sebuah desa terkenal, yaitu desa bungkul. Bentuk Desa Bungkul masih ditemukan di peta Surabaya terbitan 1872. Bahkan dalam peta Surabaya 1900, desa ini tampak luas dan dipenuhi sawah di bagian barat. Perkampungannya berada di sisi timur Kalimas. Batas selatan desa adalah di persimpangan jalan Marmoyo sekarang , batas sebelah timur di Jl Adityawarman sekarang, dan sebelah utara dibatasi dengan kampung Dinoyo. Ada nama Desa Darmo di utara Desa Bungkul saat itu. Konon desa Bungkul ini terkenal dengan sosok spiritualnya, yang bernama Sunan Bungkul. Siapa Sunan Bungkul itu? Nama Mbah Bungkul ditemukan di Babad Ngampeldenta terbitan 2 Oktober 1901 yang naskah aslinya terdapat di Yayasan Panti Budaya Jogjakarta. Selain itu, juga ada Babad Risakipun Majapahit Wiwit Jumenen